Senin, 12 Januari 2009

Ujian

Jikalau kesusahan adalah hujan, dan kesenangan adalah matahari, maka kita butuh keduanya agar bisa melihat pelangi.

Indah ya. Kalimat bijak itu aku dapatkan dari Ustd. Yusuf Mansur.

Betapa kita akan selalu diberi cobaan, agar kita dapat memperoleh kesenangan. Tapi kan juga gak mudah melewati cobaan itu. Teorinya memang harus sabar dan tawakal. Tapi prakteknya kan gak semudah mengucapkannya.

Kupikir-pikir, saat aku memutuskan berkerudung, ada seorang bibiku yang bilang bahwa aku akan dicoba, dengan cobaan yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya. Biasanya kalau anak gadis memutuskan berkerudung berarti ia siap untuk tidak membuka auratnya kecuali pada pendamping hidupnya kelak. Dan itu memang bukan yang kutakuti. Cobaanku waktu itu justru tentangan dari keluarga besar (bukan keluarga intiku). Mereka berkomentar yang memang membuat aku harus banyak bersabar dan berserah.

” Nggak pantes”

Atau ” Jadi suram, kalau tertutup semua”

Atau ” Nanti susah dapat pasangan”

Atau ” Kulitmu sudah hitam, pake jilbab jadi makin kumuh”

Sudahlah, panjang dan lebar komentar seperti itu.

Pun disaat aku kini mempunyai satu keluarga yang kuimpikan. Cobaan itu bisa datang dari anakku yang balita dengan komentar dan tingkahnya yang kadang membuatku sedikit banyak menarik nafas panjaaang. Bisa juga dari pasanganku saat kami sedang diskusi dan berjalan menjadi alot. Persoalan yang sebenarnya remeh temeh tapi bisa menjadi besaaar.

Tapi kalau aku sedang terdiam, Aku ingat satu ayat Al Qur’an Surat 29 ayat 2, ” Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ’Kami telah beriman’ dan mereka tidak diuji?.

Ayat 3, ” Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta”

Atau Surat Al baqarah ayat 155

“ Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar”

Atau Surat AT Tagabun (64) ayat 15

“ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan disisi Allah pahala yang besar”

Jadi, dengan berlatih dan terus berlatih untuk bersabar, meyakinkan Allah bahwa kita memang patut ‘diperhitungkan’ menjadi golongan orang-orang yang dicintainya.

Tidak mudah pasti, Insya Allah (pastinya juga dengan pertolongan Allah), kita ingin melihat pelangi yang indah dalam hidup kita ini.

Amiin.

4 komentar:

  1. Y dalam kehidupan pasti ada ujian yang terus menerus itu tanda Alloh sayang sama kita bu... Apalagi kalo kita berhasil melewati ujian itu dengan baik,pastinya hasilnya juga akan HEBAT sekali... Jangan pernah ragu dech dengan JANJI ALLOH... Kita raih CINTA-NYA dengan dzikir dan penuhi hati kita ASMA-NYA,gimana bu?setuju??????

    BalasHapus
  2. Setuju sekali. Salam kenal ya mbak. Tapi yang ditakutkan adalah terlalu banyak kata-kata positif yang keluar dari kita, tapi implementasinya yang masih jauuhhh...
    Janji Allah sih udah pasti gak akan ingkar, tapi janji kita.........

    BalasHapus
  3. Salam kenal kembali...saat lihat foto ibu n suami saya terus ingat koq mirip sekali ibu I'a n ayah mola????? ternyata ayah omai adik ayah mola yach... kirain ibu yang adiknya ibu i'a hehe...
    Janji kita mah udah pasti banyak yang gak ditepati bu.. ya kita tetap harus berusaha sekuat mungkin meski hasilnya belum tentu maximal yang penting kita istiqamah bukan begitu?????

    BalasHapus
  4. Memang gampang orang mengatakan sabar. Tapi prakteknya untuk sabar lama. Tapi justru saya bahagia di uji Allah sekarang walau 5 tahun baru bisa lalui. Tapi saya bahagia dengan ujian yang saya terima sekarang.

    BalasHapus